Setelah satu tahun meredup pasca rilis EP terakhir mereka yang berjudul, "Unleash" Bleeding Tragedy kembali dengan sebuah single spektakuler di penghujung tahun 2024 ini, dengan judul "A Fever In My Bones" lengkap dengan musik video yang memikat dan menggugah.
Lagu ini menggambarkan perjuangan emosional yang dalam, di mana rasa sakit dan kemarahan terpendam menguasai jiwa. Dalam kegelapan yang menyelimuti, kita merasakan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari pengaruh negatif, meskipun menyadari bahwa hal tersebut harus dilepaskan. Kemarahan dan kebencian berfungsi sebagai penggerak, namun di balik itu, ada harapan untuk menemukan cahaya dalam kegelapan. Kontradiksi antara keinginan untuk damai dan rasa sakit yang terus menghantui menciptakan ketegangan yang begitu kuat, mencerminkan perjalanan menuju pemulihan di tengah kesedihan dan kebingungan, ujar Mahesa, vokalis Bleeding Tragedy.
Musik "A Fever In My Bones" terpengaruh oleh subgenre metalcore era 2000-2010, menghadirkan nuansa yang mengingatkan kita pada band-band legendaris seperti Darkest Hour, As I Lay Dying, Bullet For My Valentine, dan Trivium.
Formasi Bleeding Tragedy saat ini terdiri dari:
- Mahesa Angga Dilaga: Vokal
- Ahmad Zacky Saleh: Gitar
- Rizki Husnadan Muharam: Gitar
- Iip Saefulloh: Bass
- Shenny Fawzy: Drum
"A Fever In My Bones" sudah bisa dinikmati di kanal YouTube Bleeding Tragedy.
Tags:
Indonesia