Unit Gawat Darurat atau lebih tegas disebut UGD. Terbentuk pada pertengahan 2021 di Yogyakarta, kami tumbuh di era pandemi. Dua pemuda yang terjebak didalamnya, mulai menyusun materi yang berawal dari tongkrongan. Ajie sebagai (Vokal + Gitar), Nurdin sebagai (Drum), tanpa basis. Dengan waktu yang terbatas kami mencuri kesempatan untuk bisa masuk ke studio, kemudian menjajal materi-materi yang sudah kami susun. Dan hanya dengan 3-4 chord fleksibel di dalam materi yang kami tulis, studio yang berukuran 6x6 mulai kami gemakan lantunan Distorsi.
Terobsesi oleh ketukan-ketukan drum dengan speed kencang seperti The Exploited, The Casualities, dan juga tidak bisa dipungkiri kami juga terinfluence dari band dalam negeri seperi Turtles Jr.
Menjelang hampir setahun tanpa membuahkan hasil, akhirnya kami kedatangan personil-personil baru pada bulan juni 2022 untuk mengisi kekosongan yang ada, Jati sebagai (Bass), Sandi (Guitar Rhytm), Thomas (Guitar + Melodi). Kami merasa formasi semakin lengkap setelah masuknya beberapa brandal ini. Dengan materi yang setengah matang, kami mencoba mengolahnya kembali dengan beberapa materi baru yang tentunya tidak meninggalkan konsep awal. Kami rutin mengadakan workshop guna untuk penyesuaian dan pematangan materi kembali.
Awal bulan Agustus 2022 kami mulai merekam 3 demo lagu, yang salah satunya kami jadikan single dan kami rilis bertepatan pada perayaan dirgahayu Indonesia 17 Agustus 2022. Cukup terbilang mendesak, untuk peluncuran sebuah single bagi band yang terbilang sangat baru. Terlepas dari semua itu, kami tidak ingin melewatkan momen perayaan dirgahayu Indonesia. Dimana cukup releate juga dengan single pertama kami yang berjudul "BEBASKAN".
"Bebaskan" menceritakan tentang kemuakan-kemuakan yang terjadi. Kami dedikasikan single ini untuk para pekerja, anak muda, atau siapapun yang merasa muak dengan hari ke hari yang semakin terasa membosankan, sampai pada akhir titik menuju akhir pekan, untuk merayakan kebebasan dari pekerjaan kantor, pekerjaan sekolah, dan lain sebagainya.
Single ini menjadi jembatan awal bagi kami sendiri, dengan lirik-lirik semangat yang akan selalu kami prioritaskan dalam UGD. Semua demo kami rekam secara mandiri, terkecuali vocal dan mixing/mastering. Kami merekam bersama di rumah kediaman gitar kami, Thomas.
Tags:
Indonesia